Selasa, 28 April 2009

Terumbu Karang

TERUMBU KARANG


Terumbu Karang
merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama, disamping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikro organisme yang hidup melayang di kolom perairan laut.

Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam Suharsono, 1998).

Indonesia merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari terumbu karang Dunia (Cesar 1997) dan merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman biota perairan dibanding dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Menurut Cesar (1997) estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.

Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah pemanfaatan sumber daya ikan, batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya. Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang sebagai penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.



RUMPUT LAUT

Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Dalam bahasa Inggris, rumput laut diartikan sebagai seaweed. Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, rumput laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, rumput laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam.

Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottonii dan Gracelaria sp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya rumput laut ini diantaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Sumber : www.wikipedia.com



Selasa, 14 April 2009

Tugas Geografi / Steven Marheinz XIS1 30

Musibah Situ Gintung Mengurangi Sumber Daya Air

Tragedi Situ Gintung beberapa waktu yang lalu telah banyak merugikan kita. Musibah itu banyak membuat orang menderita. Selain itu dampak lainnya yang dirasakan salah satunya adalah kita kehilangan sumber daya air yang lumayan banyak. Jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan air yang tertampung itu meluber dan akhirnya masuk ke tanah sehingga menjadi air yang tidak bersih lagi. Warga yang dulunya memanfaatkan air tersebut untuk kehidupan sehari – hari sudah tidak dapat memanfaatkan air tersebut untuk kehidupan sehari – hari sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi.

Biasanya air yang ada di Situ tersebut dimanfaatkan oleh warga sebagai sarana untuk mencuci, mengambil air, bahkan sebagai objek pariwisata. Namun sekarang semua itu sudah tidak dapat dinikmati lagi sebab danau yang tadinya penuh dengan air kini telah menjadi tanah kosong dan juga telah merusak pemukiman – pemukiman warga. Bagaimana mungkin mereka bisa memanfaatkan lagi air yang ada di Situ tersebut jika Situ tersebut sudah hilang?

Karena kejadian ini, kita telah kehilangan 1 sumber daya air dalam jumlah yang cukup besar. Selain itu, air merupakan bagian paling vital dalam kehidupan kita sebab tanpa air, manusia tidak akan mungkin bisa hidup. Karena itu, hal ini sangat merugikan kita karena penduduk di wilayah sekitar mulai kekurangan air bersih yang tadinya berasal dari situ tersebut. Karena itu kita harus bisa menjaga sumber daya air yang masih ada di sekitasr kita agar kita bisa memanfaatkannya untuk kehidupan kita sehari – hari sebab jumlahnya terbatas.

Steven/ XIS1/ 30